SELAMAT DATANG DI PORTAL NAGA KERAJAAN WENGKER

Manunggaling Roso Angudi Rumaketing Paseduluran

TURONGGO WENGKER

Hidupnya Naga Di Dimensi Nyata

MUSIM NAGA HARUS TETAP BERPUTAR

peperangan melawan pasukan berkuda dan juga prabu celeng srenggi

MENGANGKAT BUDAYA NUSANTARA

Mengungkap Tersimpanya 1000 Nilai Keindahan Yang Terpendam Di Bumi Wengker

THE DRAGON EMPEROR

Menyatukan Jiwa Dengan Alam, Mengungkap Rasa Syukur Yang Telah Di Berikan Tuhan YME

Musim Naga Dan Hujan

22 desember 2013 hujan membasahi bumi dengan suara air pun pertanda musim naga yang di mulai kali ini tepatnya di desa ngindeng, sawoo di kediaman bapak seni tak memandang basahnya tanah yang di guyur hujan beringasnya naga menandakan amarah yang terbendungi... para pendetapun memulai ritualnya dengan berbagai syarat yang harus di tepati guna agar datangnya para naga benar benar dapat berjalan dengan semestinya tanpa adanya kesalahan sedikitpun..


namun ternyata para nagapun telah mempunyai strategy mengahadapi musim yang penuh dengan hujan ini para naga ini enggan keluar dengan keseluruhanya ternyata para naga ini memilih salah satu di antara mereka untuk memulai peperangan dan juga menghentikan musim naga sebelum matahari terbenam.. dengan amarah yang tersimpan di senjata para pendeta, mereka mengendalikan naga dengan sekuat tenaga sehingga naga tersebut benar benar melewati prosedur dan jalan yang telah di tentukan kala musim itu 

pertempuran di mulai demi menjaga keseimbangan alam dan dan reinkarnasi mengulangnya musim naga agar mereka tetap hidup dalam dimensinya perjuangan yang terus di lakukan tak henti dan tak terasa hujan yang menghadang hanya teriakan teriakan naga yang menjadi bukti betapa berat beban yang harus mereka bawa di bungkus dengan amarahnya kemurkaanya para naga tersebut dapat menyelesaikan musimnya dengan baik  di iringi para pendeta yang selalu bersikukuh untuk menjinakan para naga, akhirnya musim nagapun berhasil di selesaikan hingga perputaran musim ini dapat menemukan lagi kapan musim naga akan di mulai

Para Pendeta Mengikrarkan Janji Keberhasilan Dan Keteguhan


Si Simpel, Gesit, Tampan ? Prabu Celeng Srenggi

Tokoh satu ini adalah tokoh yang paling di nanti kedua setelah keluarnya para naga di awal musim, karena tanpa adanya celeng srenggi kalendar naga yang tersimpan tidak akan pernah memutar dan musimpun tidak berjalan akibatnya para naga tidak bisa kembali tidur yang akhirnya bisa mati satu persatu di tengah musim hingga semua akan punah hal ini sangat tidak inginkan bagaimanapun para naga harus tetap hidup memulai musim dan menutupnya hingga musim itu di mulai kembali

oleh karena itu naga harus mencari celeng srenggi dimana dia ? dimana dia ? sang naga hanya bisa menoleh kesana kemari dengan penuh kegilaanya karena betapa tingginya hasrat sang naga untuk melahab habis para celeng srenggi ini namun hal itu tidak mudah

dengan tubuhnya yang kecil juga lincah dan naga yang besar dan terkesan lamban hal ini menciptakan suatu harmoni kebersamaan yang luar biasa karena mereka dapat saling menyerang satu sama lain dengan prosentase 50%

jadi kemenangan yang umum dapat dimenangkan siapa saja apakah naga ?? apa celeng srenggi ?? pendeta hanya bisa mengatur jalanya musim pendeta hanya bisa melihat betapa terlihat bodohnya sang naga ?? atau betapa terharunya celeng srenggi jika kemungkinan celeng srenggi tertangkap dan di amuk oleh puluhan naga yang ada semoga saja musim ini cepat berlalu doa dan ratapan para pendeta..

Prabu Celeng Srenggi




Kiri : Celeng Srenggi Kanan : Pendeta, Ki Lelono Broto

Sang Pendeta Naga

Seorang yang paling menentukan jalanya peperangan di suatu musim naga, tak kenal lelah mengatur para naga walau kadang harus rela menerima geraman dan kecaman para naga tersebut.. tokoh ini selalu dengan sabar dan penuh kasih sayang membimbing para naga ini untuk saling memposisikan diri sehingga jalanya musim sebuah naga dapat diselesaikan yang akhirnya para naga dapat tidur hingga waktu musim naga di mulai kembali dengan segala kekuatan dan dorongan spiritual dengan senjatanya pengendali naga pendeta ini terus mengumpulkan kekuatanya tak lupa pendeta ini juga sebagai pembuka ketika musim naga dimulai

ketika para naga mulai bangun dari tidurnya yang lama dengan seluruh ke brangasan dan liarnya terbukti para naga naga ini mempunyai kekuatan yang tinggi hal ini menjadi tantangan para pendeta untuk menjinakanya guna menggunakan seluruh kemampuan yang ada namun kembali lagi naga begitu kuat tak jarang sesekali sang pendeta kualahan namun dengan segala dedikasi yang dia punyai sebagai pendeta penjinak naga, para nagapun dapat luluh dan tunduk di hadapanya..

Grandmaster Pendeta


Pendeta 1 Ki Lelono Broto

Pendeta 2 Ki Senopati Wengker
Pendeta 3 Mbalelo Suro



Pendeta 4 Suro Wengker




Para Pendeta




* tabahkan hatimu pendeta aku yakin dengan seluruh hati nuranimu mereka ( Para Naga ) sebenarnya sangat menyayangimu..  Manunggaling Roso Angudi Rumaketing Paseduluran..


Video Penampakan Naga Yang Saling Bertarung

tidak sampai disini ternyata musim naga tak kunjung selesai karena naga mempunyai umur yang panjang hingga ratusan tahun begitu juga naga naga yang berada di bawah naungan komunitas turonggo wengker masih akan banyak lagi musim naga yang akan lewati bukanya hanya untuk berburu babi dan juga kuda di sini para naga juga saling berebut kekuasaan dalam rangka menjadikan dirinya menjadi baik dari yang terbaik bukan hanya sekedar mencari mangsa di tanah wengker ini antara satu naga dengan naga yang lain juga saling menjaga harga diri mereka, hal itu bisa dilihat dari rekaman video amatir di bawah ini ketika dua naga yang saling bertarung berebut medali yang berupa daun sebagai simbol hutan tempat di mana naga naga ini berada..


Sarang Naga Ditemukan Di Ponorogo

akhir akhir ini ponorogo bagian selatan di gemparkan munculnya sarang naga berserta puluhan ekor naga yang masih hidup masing masing naga tersebut mempunyai panjang rata rata 3 Meter serta mempunyai diameter kepala sebesar 1M, sarang naga ini di temukan tepatnya di desa coper kecamatan jetis kabupaten ponorogo tepatnya barat pasar pahing rencananya naga naga ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut

namun sebagian besar masyarakat ponorogo sebelah selatan telah mengetahui dan mengenal sarang berserta naga naganya dengan alasan mereka sangat menyukai naga naga ini karena naga naga tersebut tidak ganas dan memangsa manusia seperti layaknya di film namun naga naga ini memangsa babi hutan dan juga bertarung melawan kuda

oleh karena itu masyarakat ponorogo berbondong bondong melihat para naga ini memburu dan menyantap para babi dan juga kuda namun tidak  mudah ternyata dengan kemauanya para babi dan kuda ini ternyata mempunyai kekuatan yang cukup setimpal dengan di penuhi hawa magis para naga naga ini terus menggeram dengan keras dengan di iringi gamelan yang berima sebagai pemeriah acara dalam rangka pertunjukan turonggo wengker di bawah ini adalah penampakan berbagai macam naga dan juga sarang tempat naga tersebut berhibernasi lengkap dengan para penarinya..

Nama Naga : Taksoko Kelabang Geni

Para Naga Menanti Mangsa

Para Naga Berfoto Bersama
Empu Turonggo Wengker

Apa Itu Turonggo Wengker ?

indonesia memiliki seribu kesenian dan budaya dengan visi untuk mengangkatnya ke dalam belantika seni dunia kami datang dengan seribu harapan dan cita cita di ringi dengan rasa saling memiliki antara satu sama lain menyambung tali persaudaraan mencipatakan harmoni, turonggo wengker adalah paguyuban seni jaranan khas dari ponorogo mulai dari instrument pakem dan juga alur cerita yang di atur sedemikian rupa mewujudkan nilai nilai seni yang bisa di nikmati oleh seluruh elemen masyarakat mengandung unsur teater yang elegant, menarik, menegangkan, spiritual dan magis. mengutamakan seni tari ponorogo yang dapat memikat ribuan perhatian seketika

bertempat di Ds.Coper Kec.Jetis Kab.Ponorogo kami saling bercengkeraman glundungan ning njogan di kediaman kang sijack selaku pendiri paguyuban, setiap hari sabtu malam di bawah cahaya bulan yang terang dengan diringi gong kami menyatukan diri saling berlatih, berexperiment, mencari sesuatu yang baru menyatu dengan alam menjadikan diri yang asor sebagai makhluk tuhan mengungkapkan cinta dengan gerak menyimpulkan berbagai macam filosofis tentang apa itu seni yang sebenarnya yang bisa di cintai di gandrungi masyarakat luas demi terangkatnya budaya ponorogo kami terus berlatih hingga detik ini semoga kami terus berkibar di bawah hembusan waktu membawa kami menuju masa depan yang lebih gemilang tentunya dengan dukungan dan semangat dulur dulur, salam manunggaling roso angudi rumaketing paseduluran